Tuesday, June 5, 2007

MANUSIA DALAM PEKERJAAN, Sebuah Tinjuan Perilaku Organisasi: Respon untuk Epi

Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.

Karyawan sebagai individu ketika memasuki perusahaan akan membawa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya sebagai karakteristik individualnya. Oleh karena itu, maaf-maaf kalau kita mengamati karyawan baru di kantor. Ada yang terlampau aktif, maupun yang terlampau pasif. Hal ini dapat dimengerti karena karyawan baru biasanya masih membawa sifat-sifat karakteristik individualnya.
Selanjutnya karakteristik ini menurut Thoha (1983), akan berinteraksi dengan tatanan organisasi seperti: peraturan dan hirarki, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem pengendalian. Hasil interaksi tersebut akan membentuk perilaku-perilaku tertentu individu dalam organisasi. Oleh karena itu penting bagi manajer untuk mengnalkan aturan-aturan perusahaan kepada karyawan baru. Misalnya dengan memberikan masa orientasi.

Perilaku Organisasi

Pada tingkat individu, jika pegawai merasa bahwa organisasi memenuhi kebutuhan dan karakteristik individualnya, ia akan cenderung berperilaku positif. Tetapi sebaliknya, jika pegawai tidak merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka cenderung untuk tidak tertarik melakukan hal yang terbaik (Cowling dan James, 1996) Untuk itu, ketika seseorang mempunyai ketertarikan yang tinggi dengan pekerjaan, seseorang akan menunjukkan perilaku terbaiknya dalam bekerja (Duran-Arenas et.al, 1998). Selanjutnya menurut Cowling dan James, tidak semua individu tertarik dengan pekerjaannya. Akibatnya beberapa target pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan dan produktivitas pegawai menurun.

Di lain pihak, organisasi berharap dapat memenuhi standar-standar sekarang yang sudah ditetapkan serta dapat meningkat sepanjang waktu. Masalahnya adalah cara menyelaraskan sasaran-sasaran individu dan kelompok dengan sasaran organisasi; dan jika memungkinkan, sasaran organisasi menjadi sasaran individu dan kelompok. Untuk itu diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja serta kondisi-kondisi yang memungkinkan mereka dapat memberikan kontribusinya yang tinggi terhadap organisasi.

Belajar dari Vroom

Menurut Teori Pengharapan, perilaku kerja merupakan fungsi dari tiga karakteristik: (1) persepsi pegawai bahwa upayanya mengarah pada suatu kinerja (2) persepsi pegawai bahwa kinerjanya dihargai (misalnya dengan gaji atau pujian) (3) nilai yang diberikan pegawai terhadap imbalan yang diberikan. Menurut Vroom’s expectancy theory, perilaku yang diharapkan dalam pekerjaan akan meningkat jika seseorang merasakan adanya hubungan yang positif antara usaha-usaha yang dilakukannya dengan kinerja (Simamora, 1999). Perilaku-perilaku tersebut selanjutnya meningkat jika ada hubungan positif antara kinerja yang baik dengan imbalan yang mereka terima, terutama imbalan yang bernilai bagi dirinya. Guna mempertahankan individu senantiasa dalam rangkaian perilaku dan kinerja, organisasi harus melakukan evaluasi yang akurat, memberi imbalan dan umpan balik yang tepat.

51 comments:

  1. [...] tertentu individu dalam organisasi. Selengkapnya dapat anda lihat pada tulisan saya tentang perilaku organisasi Perilaku individu karyawan tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi [...]

    ReplyDelete
  2. mau taanya niii,
    bagaimna menurut mas tentang perspsi individu dalam organisasi sebagai bagian prilaku oreganisasi
    jika ada jurnalnya mohon dikirimkan yaaaaaaaa

    ReplyDelete
  3. Teddy, terimakasih. Persepsi inilah merupakan bagian dari perilkaku individu. Sehingga tugas pimpinan adalah mengetahui persepsi individu dan menyampaikan/mnjelaskan aturan organisasi. Di bagian akhir, adalah meniliai kesuaian perilku individu dengan harapan organisasi. Dalam buku-buku organisasi dan manajemen konsep perilaku organisasi banyak dibahas. Demkian Tedy, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  4. Pak, tolong kirim jurnal tentang sifat-sifat perilaku organisasi

    ReplyDelete
  5. Didik, terimakasih. Untuk sumber-sumber online anda dapat mengakses ke http://www.geocities.com/Athens/Forum/1650/htmlobtoc02.html
    Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  6. mas saya mau tanya apa setiap karakterisrik pribadi dapat disesuaikan dengan jabatan atau posisi yang diemban oleh tiap2 individu tersebut??

    ReplyDelete
  7. Lita, terimakasih. Tepatnya begini, pemberian jabatan atau posisi harus mempertimbangkan karakteristik pribadi.
    Smg bermanfaat.

    ReplyDelete
  8. mas....urgent nih....saya dapet pertanyaan dari seorang kawan...dia bilang "manajer akan membentuk perilaku bawahannya, akan dibentuk menjadi seperti apa perilaku karyawan tersebut?"

    bisa minta bantuannya ga mas? secepatnya nih....terima kasih sebelumnya...

    ReplyDelete
  9. Arief, terimakasih. Mohon maaf, saya agak terlambat meresponnya. Kebetulan seharian saya menempuh perjalanan off road, sinyal lemah, sehingga sulit utk akses internet.
    Tentang pertanyaan teman anda, Ya saya setuju. Karena fungsi utama seorang pemimpin, dalam hal ini manajer, adalah membangun visi dlm organisasinya. Melalui gaya kepemimpinannya kemudian, seorang manajer akan mempengaruhi para bawahannya. Tinggal gaya kepemimpinan yg bagaimana seseorang menerapkan dalam organisasinya. Perilaku bawahan pada seorang manajer yg cenderung berorientasi pada penyelesaian pekerjaan, akan sangat kontras berbeda dg perilaku bawahan pada seorang manajer yg cenderung berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.
    Untuk topik gaya kepemimpinan, sudah banyak saya bahas dalam blog ini, dapat dilihat arsip.
    Demikian semoga bermanfaat. Salam.

    ReplyDelete
  10. terima kasih banyak mas....mohon maaf kalo saya merepotkan mas...saya boleh banyak bertanya kan mas kalo-kalo ada pertanyaan yang sukar dimengerti....maklum saya ini memutuskan untuk kuliah lagi dan mendapatkan mata kuliah perilaku organisasi....jadi saya banyak sharing ke teman-teman kuliah....matur nuwun yo mas...

    ReplyDelete
  11. Arief terimakasih. Luarbiasa! dan selamat anda telah memutuskan sesuatu yang sangat berarti. Boleh juga kalau sering-sering sharing. Sekaligus, saya juga belajar.

    ReplyDelete
  12. halah mas bisa aja....hehehe....saya memutuskan kuliah karena saya ingin menjadi individu yang lebih baik dan lebih berpengetahuan.....

    ReplyDelete
  13. Subhanallah. Smg dilapangkan jalannya. Amin. Untuk sumber online Perilaku Organisasi, Arief bisa klik link http://www.geocities.com/Athens/Forum/1650/htmlobtoc02.html pada menu Blogroll website ini. Salam

    ReplyDelete
  14. terima kasih banyak mas.....semoga Alloh membalas kebaikan mas...Amien....

    ReplyDelete
  15. mas....kadang saya bingung dengan pengertian personality sebenarnya....jadi saya mau nanya, what's the meaning of personality ya mas?

    ReplyDelete
  16. Arief, terimakasih. Personality atau kepribadian erat dengan sebuah perilaku. Ada yg mengatakan bhw kepribadian merupakan topeng, yg selanjutnya mempengaruhi sikap dan perilakunya.
    Ok, as you asked me, what the personality meaning? Personality is defined
    a unique set of traits and characteristics, relatively stable over time. Clearly, personality is unique insofar as each of us has our own personality, different from any other person's.

    The original source online at: http://www.geocities.com/Athens/Forum/1650/htmlpersonality.html

    ReplyDelete
  17. makasih banyak ya mas.....matur nuwun...

    ReplyDelete
  18. mas boleh ikut nanya gak?
    ada gak sih bedanya perilaku organisasi sama organizational citizenship behaviour?
    tolong dijawab ya..soalnya berkaitang dengan skripsi saya.
    terima kasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  19. Mudy terimakasih. Untuk artikel yang anda maksud, saya postingkan referensi yang dapat dilihat di topik terbaru dg title http://cokroaminoto.wordpress.com/2008/05/28/organizational-citizenship-behavior/
    Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  20. Mas...masih inget tentang pertanyaan saya yang Bagaimana manajer membentuk perilaku bawahannya? Waktu itu saya juga sempat berbincang dengan dosen PO saya di kampus....Beliau juga sempat menanyakan seperti itu...dan saya jawab dengan postingan mas yang isinya tentang Gaya Kepemimpinan Situasional....Alhamdulilah dosen saya juga sependapat dengan itu....

    Jadi, untuk era sekarang ini, gaya situasional itu adalah gaya kepemimpinan yang paling ideal ya mas? atau sudah ada gaya kepemimpinan yang lebih ideal dari itu?

    ReplyDelete
  21. Arief, terimakasih. Dlm sejarah perkembangan management, memang itulah teori ttg gy kpemimpinan paling modern.

    ReplyDelete
  22. mas...ganggu lagi nih...hehehe...aku pengen nanya...mas punya contoh kasus yang berhubungan dengan pembahasan TIM KERJA ga? thanks ya mas..

    ReplyDelete
  23. Arief, terimakasih. Pembahasan tentang Tim Kerja, biasanya menyangkut bagaimana membangun dan meningkatkan efektivitasnya.kedua hal tsb menjadi penting, karena akan tdk ada artinya jika keberadaan tim yg kita bangun tidak efektif.
    Meminjam pendapat Roy dan Sandra Sembel, untuk membangun Tim Kerja yg efektif, minimal harus ada aspek:
    (1)Tujuan yang sama.
    (2)Antusiasme yang tinggi.
    (3)Peran dan tanggung jawab yang jelas.
    (4)Komunikasi yang efektif.
    (5)Resolusi Konflik.
    (6)Shared power.
    (7)Keahlian.
    (8)Apresiasi.
    (9)Sikap dan pikiran positif.
    (10) Evaluasi.
    Untuk memperoleh tulisan ttg tim kerja, Arief dpt mengunjungi di
    http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2005/0517/man01.html
    Demikian, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  24. tidak pernah berhenti bertanya adalah salah satu kebiasaan ku mas...hehehe....so pengen nanya lagi nih....mas punya contoh kasus yang berhubungan dengan kepemimpinan ga? kebetulan dosenku lagi diskusi kecil sama aku mengenai kepemimpinan...

    untuk pembahasan Tim Kerjanya makasih banyak mas...sangat membantu....aku jadi ngerti banyak tentang tim kerja....maturnuwun sanget...

    ReplyDelete
  25. Arief, terimakasih. Kepemimpinan dapat dilihat dzri gaya kepemimpinannya. Untuk studi kasus, kenapa tdk anda kaji saja, misalnya kepemimpinan dalam organisasi tempat Arief berada di dalamnya?

    ReplyDelete
  26. SLM...
    Pak...sudah makan belum..???he..he..
    pak aku mau nanya nich..
    kita kan msh mahasiswa..
    terus cara untuk membentuk menjadi pribadi yang mpy jiwa kpemimpinan yang baik itu bgmn?
    tapi aplikasikan ke dunua kesehatan yah pak...???
    makasih

    ReplyDelete
  27. mo nanya neh mas,benarkah kefektifan organisasi sangat di pengaruhi oleh perilaku manusianya? mohon dijelasin...trima kasih banyak


    salam

    agus semarang

    ReplyDelete
  28. DiZZy, terimakasih komentarnya. Mohon maaf, baru sempat merespond. kepemimpinan atau leadership lebih banyak merupakan seni atau perilaku. Banyak orang yg secara formal menjadi pimpinan atau kepala, tapi tdk sdikit yg menjadi pemimpinan sesungguhnya. Jiwa kepemimpinan tumbuh ketika seseorang mulai dapat berfikir dari sudut pandang ora lain.
    Sejak itu kemampuan sebagai leader akan berkembang, bahkan lebih cepat dari sekedar membaca buku kepemimpinan.
    Demikian semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  29. Agus di Semarang, terimakasih. Benar, mas. Efektivitas organisasi menunjuk pada nilai-nilai yg dianut oleh orang2 yg berada di dalamnya.
    Ada metode pengukuran efektivitas organisasi dg menggunakan Pendekatan Nilai-nilai Bersaing (Competing Values Approach), seperti yang dikemukakan oleh Quinn & Rohrbaugh. Dalam metode ini, ada tiga model yang dapat dipilih: Model Sasaran Rasional, Model Proses Internal dan Model Hubungan Manusia.
    Demikian, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  30. mas....masih inget sama aku ga? aku minta tolong lagi donk....mas bisa kasih contoh kasus manajemen konflik ga? soalnya aku harus mengisi seminar untuk anak2 SMA yang akan dijadikan OSIS...hehehe....so aku mau ambil manajemen konflik.....minta tolong secepatnya ya mas...makasih.

    ReplyDelete
  31. Arief, terimakasih telah berkunjung kembali. Wow luarbiasa, jadi pembina OSIS!
    Konflik sering terjadi akibat 'perbedaan' dlm perilaku interaktif. Perilaku interaktif dpt terjadi pd tingkat individual, interpersonal, kelompok, atau pada tingkat organisasi.
    Demikian Arief, semoga bermanfaat. Jika masih kurang, tulis saja via e-mail.

    ReplyDelete
  32. maaf mas boleh tanya?
    sebenarnya manfaat dari adanya perilaku organisasi itu apa saja ya mas?
    terima kasih banyak mas..

    ReplyDelete
  33. Robert, terimakasih. Berbagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan produktivitas staff. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
    Pemahaman menyeluruh seorang manajer terhadap perilaku organisasi, memungkinkan manajer mengetahui titik-titik yang harus dibangun. Dengan demikian, berawal membangun kinerja staff melalui pemahaman perilaku organisasi, untuk mewujudkan kinerja organisasi/perusahaan yang optimal. Demikian Robert, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  34. Assalamualaikum,

    Hi there, could you please help me out answering this question, i kinda need it immediately for my assignment (due date tommorrow, 9/9/08).

    Based on your experience, what are the process of team building?
    What do you think are the strategies for developing people and teams that are relevant for building successful teams?

    please, if you have any references that'll be great.

    Thanks for your time, really appreciate it

    From
    Struggling Student in Australia

    ReplyDelete
  35. Adam, terimakasih. Meminjam pendapat Roy dan Sandra Sembel, untuk membangun Tim Kerja yg efektif, minimal harus ada aspek:
    (1)Tujuan yang sama.
    (2)Antusiasme yang tinggi.
    (3)Peran dan tanggung jawab yang jelas.
    (4)Komunikasi yang efektif.
    (5)Resolusi Konflik.
    (6)Shared power.
    (7)Keahlian.
    (8)Apresiasi.
    (9)Sikap dan pikiran positif.
    (10) Evaluasi.
    Untuk memperoleh tulisan ttg tim kerja, Adam dpt mengunjungi di
    http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2005/0517/man01.html
    Demikian, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  36. Ass Wr Wb

    Pak, saya punya pertanyaan yang butuh bantuannya dalam menjawabnya,

    What does change usually mean for people in an organization?
    How do people come to terms within an organization?
    What are some of the strategies that a HRD section can implement to assist people cope with change?
    Why is it necessary to help people come to terms with change?

    Mohon bantuannya ya Pak,Kalo ada referencenya, that'll be great..thank you very much

    Wassalam

    Struggling student in Sydney

    ReplyDelete
  37. Adam, terimakasih. For further information about your topic requested, please visit my link in blogroll.
    http://www.geocities.com/Athens/Forum/1650/htmlobtoc02.html

    ReplyDelete
  38. kalo bisa..
    bahasanya jangan ketinggian..
    biar smua orang bisa baca..
    trZ..jgn lupa p'jlsnX d ksih contoh yang Xta..

    ReplyDelete
  39. pak..
    sy mau minta bantuan..
    tlng kasih contoh yang nyata tentang pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja serta kondisi-kondisi yang memungkinkan mereka dapat memberikan kontribusinya yang tinggi terhadap organisasi???

    karena nanti ada diskusi d kelas tntng itu..
    kuliah pngntr mnajemen..

    trm kasih..

    ReplyDelete
  40. Sibhe, terimakasih. Maaf, terlambat responya. Bagaimana harapan yg dibawa oleh seseorang pekerja ketika baru masuk dalam sebuah perusahaan. Sementara, dalam perusahaan, telah terbangun sebuah lingkungan organisasional, seperti: sifat tugas/pekerjaan yg harus dia selesaikan, pola hubungan dan sistem komunikasi antar karyawan dg karyawan, maupun antar karyawan dengan pimpinan dst.
    Bertemunya kepentingan/harapan pribadi karyawan dg lingkungan organisasional inilah kemudian akan membentuk sebuah perilaku tertentu pada seorang karyawan dalam perusahaan.

    ReplyDelete
  41. Mas, jumpa lagi nih....biasa saya hanya ingin memberitahukan kalau nilai mata kuliah perilaku organisasi saya alhamdulilah sangat memuaskan...terima kasih atas bantuannya selama ini mas...

    Saat ini saya tengah mengambil mata kuliah MSDM strategik...so jangan bosen2 untuk menjawab setiap pertanyaan saya ya mas...maklum butuh pencerahan hehehe....maturnuwun sanget mas.

    ReplyDelete
  42. mas,
    saya mahasiswa komunikasi,insyaAllah punya cita-cita jadi HRD juga,doain ya mas. hehehe.
    saya lagi ada tugas,tapi ga nemu2 jawabannya, yang pertama, tipe2 perilaku individu dalam organisasi dan yang kedua, nilai-nilai dalam organisasi.
    nilai-nilai rganisasi sama ga sama budaya organisasi? makasih sebelumnya. sukses ya mas.

    ReplyDelete
  43. alahamdulillahhhh dah nemu jawabannya di Organizational citizenship behavior (May 28), di blog mas cokro juga.
    ternyata semua tugas saya jawabannya ada di sini. nuhun masss, ntar saya pasti sering mapir. hehe.

    ReplyDelete
  44. Arief, Icha. Terimakasih atas komentarnya. Alhamdulillah kalau blog ini bermanfaat bagi anda.

    ReplyDelete
  45. Mas, aku lagi bingung nih...nyari kasus tentang analisa pekerjaan yang berkaitan dengan MSDM strategik belum dapet...Mas punya nggak? mbok aku njaluk mas...hehehe...

    ReplyDelete
  46. [...] http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/06/06/manusia-dalam-pekerjaan-sebuah-tinjuan-perilaku-organis... [...]

    ReplyDelete
  47. Mas,

    numpang nanya. Di tempat kerja saya, kondisi kerjanya agak parah, antar departemen saling nunjukin kekuatannya dan cenderung saling menjatuhkan dan tidak mau kerjasama.
    Kondisi ini terjadi lebih disebabkan para managernya yang ingin dihargai, dan merasa lebih penting. Tapi manager2 tersebut punya karakter yang kurang baik, suka lempar kesalahan ke orang lain, suka menjelek-jelekan orang lain atau atasannya.
    Kenapa bisa terjadi seperti ini yah, padahal mereka orang-orang pintar dan berpendidikan. Kadang suka semena-mena menganggap bodoh anak buah.
    Dengan kondisi seperti ini, solusinya apa yah?


    terima kasih

    ReplyDelete
  48. michael, terimakasih. Solusinya musti ke level yang lebih tinggi. Bawahan atau staff memberi masukan atau melalui kotak saran/pengaduan.
    Di tingkat organisasi, perlu dilakukan Organizational Development (OD). Sebagai bahan bacaan dapat diacu pemikiran Peter Senge Fifth Discipline.
    Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  49. selamat pagi saya mempunyai pertanyaan yang sangat membingungkan saya, pertanyaannya apa yang dimaksud dengan tingkat aspirasi

    ReplyDelete
  50. dendy, terimakasih. Aspirasi dalam terjemahan bebas dapat diartikan sebagai keinginan. Kebijakan yang aspiratif, artinya kebijakan atau aturan yang memperhatikan keinginan-keinginan dari anggotanya.

    ReplyDelete


Membangun kinerja karyawan atau organisasi, dapat dilakukan melalui evaluasi kelembagaan, analisis sistem, instrumentalisasi dan pelembagaan. Jika anda tertarik untuk melakukannya di instansi atau lembaga anda, dapat berdiskusi atau mengundang untuk membantu dalam: penelitian, pendampingan, ceramah dan konsultasi. Untuk berkomunikasi, anda dapat menuliskan pesan atau komentar, di bawah posting artikel. Terimakasih.





Peta Situs

Selamat Datang. Ini adalah ruang publik, untuk sekedar berbagi pengetahuan dan pengalaman. Bersama saya Cokroaminoto, untuk berdiskusi masalah Perencanaan Kesehatan untuk membangun kinerja staff, atau bagaimana Menulis Proposal dan Laporan Penelitian untuk kertas kerja (working-paper), Karya Tulis Ilmiah (KTI), Skripsi, Thesis atau sejenisnya atau tertarik untuk melihat dari dekat keragaman budaya Nusantara. Atau membaca koleksi file atau download materi kuliah saya.

Di wordpress.com atau blogetery.com, anda dapat menemukan juga blog saya, tulisan isteri dan anak saya. Terima kasih.